Batu Ginjal
Apa itu batu ginjal (kencing batu)?
Batu di ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari zat yang ada di air kencing. Prosesnya disebut nephrolithiasis. Penyakit batu ginjal atau kencing batu ini biasanya berukuran sangat kecil atau bisa mencapai sekitar beberapa inci. Ukuran batu yang lebih besar yang mengisi saluran yang membawa kencing dari ginjal ke kandung kemih disebut batu staghorn.
Seberapa umumkah penyakit batu yang terdapat ginjal?
Penyakit batu ginjal atau kencing batu umum terjadi, yang biasanya menyerang orang yang berusia di atas 40 tahun. Penyakit batu ginjal atau kencing batu bisa diatasi dengan mengurangi faktor-faktor yang berisiko untuk kesehatan kita. Harap berdiskusi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja gejala batu ginjal?
Sepertiga dari orang-orang di dunia memiliki kondisi adanya batu pada ginjal mereka, tapi hanya setengahnya yang punya gejala batu ginjal.
Meski tanpa gejala, batu pada ginjal bisa menimbulkan masalah, seperti infeksi dan penyumbatan aliran kencing. Batu yang tersangkut di kandung kemih akan menyebabkan kencing batu dan memunculkan banyak gejala.
Gejala batu ginjal yang biasanya terjadi adalah sakit luar biasa (urinary colic) yang datang dan pergi, dan biasanya bergerak dari bagian samping belakang (flank) ke bagian bawah perut (abdomen). Gejala batu ginjal umum lainnya termasuk :
- Sakit pinggang, paha, selangkangan, dan kemaluan
- Darah dalam urin
- Mual dan muntah-muntah
Jika kencing batu yang disebabkan oleh batu kristal di ginjal menimbulkan infeksi, Anda harus segera periksakan ke dokter. Gejala batu ginjal lainnya bisa berupa meriang, demam, berkeringat, dan buang air kecil yang sering, mendesak, serta terasa sakit.
Masih banyak tanda-tanda atau gejala batu ginjal yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda punya masalah dengan salah satu gejalanya, harap konsultasi dengan dokter Anda.
Kapan sebaiknya saya bertemu dokter?
Anda sebaiknya menghubungi dokter jika Anda mengalami beberapa gejala batu ginjal seperti:
- Muntah-muntah parah, sakit teramat sangat yang membuat Anda tidak bisa duduk diam
- Rasa sakit disertai mual dan muntah-muntah
- Rasa sakit disertai demam dan meriang
- Kencing berdarah
- Susah buang air kecil, yang mana ini merupakan salah satu gejala batu ginjal yang paling umum
Penyebab
Apa penyebab batu ginjal?
Penyebab batu ginjal atau kencing batu bisa terbentuk jika urin atau air kencing yang mengandung terlalu banyak bahan kimia. Bahan kimia tersebut seperti kalsium, asam urat, sistin, atau struvite (campuran fosfat, magnesium, dan ammonium).
Melakukan diet yang sangat tinggi protein dan meminum terlalu sedikit air akan meningkatkan risiko penyebab batu ginjal muncul. Faktanya, sekitar 85% batu di ginjal penyebab kencing batu terbuat dari zat kalsium. Batu asam urat terjadi lebih sering jika Anda juga menderita encok. Batu struvite terbentuk lebih sering di dalam urin yang terinfeksi (batu infeksi).
Jenis batu yang menyebabkan kencing batu
Para dokter telah menemukan empat jenis kandungan utama dari penyebab batu ginjal:
Tumpukan kalsium
Kencing batu sering disebabkan oleh batu ginjal yang mengandung kalsium. Kelebihan kalsium bisa menjadi penyebab batu ginjal. Pasalnya, kalsium yang tidak digunakan oleh tulang dan otot pergi ke ginjal.
Pada kebanyakan orang, ginjal mengeluarkan ekstra kalsium bersamaan dengan sisa urin. Orang yang memiliki batu kalsium menyimpan kalsium dalam ginjal mereka.
Kalsium yang tetap berada di belakang bergabung dengan produk-produk limbah lain untuk membentuk batu. Seseorang dapat memiliki kalsium oksalat dan batu kalsium fosfat, meskipun batu kalsium oksalat lebih umum.
Asam urat tinggi
Sebuah batu asam urat juga bisa terbentuk ketika air seni mengandung terlalu banyak asam. Orang-orang yang makan banyak daging, ikan, dan kerang mungkin terkena batu asam urat.
Infeksi ginjal
Batu struvite di ginjal, juga dapat terbentuk setelah Anda memiliki infeksi ginjal.
Faktor genetik
Batu sistin adalah hasil dari kelainan genetik, yang berarti masalah diturunkan dari orangtua ke anak. Gangguan tersebut menyebabkan sistin bocor melalui ginjal dan ke dalam urin.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko penyakit batu ginjal?
Ada banyak faktor-faktor risiko penyebab batu ginjal, seperti :
- Riwayat kesehatan keluarga yang pernah mengalami batu di ginjal. Bila ada keluarga yang pernah mengalami batu di ginjal, kemungkinan Anda juga bisa terkena
- Dehidrasi atau tubuh yang kekurangan cairan bisa menjadi penyebab batu ginjal
- Diet-diet tertentu, seperti diet yang tinggi protein, sodium, dan gula bisa menjadi risiko penyebab batu ginjal.
- Mengalami obesitas atau berat badan berlebih juga bisa menjadi penyebab batu ginjal
- Penyakit pencernaan dan operasi pencernaan. Operasi lambung (gastric bypass surgery), infeksi usus, atau diare kronis bisa menyebabkan perubahan di dalam proses pencernaan yang memengaruhi penyerapan kalsium dan air, meningkatkan kadar tingkat pembentukan batu di dalam urin Anda.
- Kondisi medis lainnya juga bisa meningkatkan risiko batu ginjal termasuk renal tubular acidosis, cystinuria, hyperparathyroidism, obat-obatan tertentu, dan beberapa infeksi kandung kemih.
Obat & Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja pilihan obat batu ginjal?
Pengobatan tergantung kepada beberapa hal, seperti ukuran dan jumlah batu, di mana dmereka berada, dan apakah ada infeksi atau tidak. Kebanyakan batu keluar dari tubuh dengan sendirinya tanpa bantuan dokter. Obat-obatan dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Antibiotik diberikan jika ada infeksi.
Batu yang tidak keluar sendiri perlu dikeluarkan dengan bantuan ahli urologi. Seorang ahli urologi adalah dokter yang memiliki spesialisasi di bidang penyakit saluran kemih. Ahli urologi biasanya menggunakan alat yang panjang dan tipis (ureteroscope) untuk mengeceknya.
Kadang-kadang, dokter juga menggunakan gelombang kejut untuk memecahkan batu menjadi potongan-potongan kecil agar lebih mudah dikeluarkan. Pengobatan ini disebut extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). Tak jarang, diperlukan operasi batu ginjal untuk mengeluarkan batu-batu ini (percutaneous nephrolithotomy).
Operasi batu ginjal
Jika batu ginjal menghalangi saluran kemih Anda, Anda membutuhkan tindakan seperti operasi batu ginjal. Jika hanya ditemukan batu-batu kecil pada ginjal, biasanya ini tidak membutuhkan tindakan operasi batu ginjal.
Kemungkinan Anda butuh obat pereda nyeri untuk meredakan sakit di bagian perut atau ketika ingin buang air kecil. Jika Anda sering muntah atau tidak minum cukup cairan, Anda mungkin perlu untuk pergi ke rumah sakit dan mendapatkan cairan melalui jarum di lengan. Kemungkinan dokter juga akan menyarankan operasi batu ginjal di tahap ini.
Jika Anda memiliki batu di ginjal yang besar atau saluran kemih Anda diblokir, ahli urologi dapat mengangkat batu atau memecahnya menjadi potongan-potongan kecil dengan perawatan selain operasi batu ginjal berikut ini:
Ureteroscopy
Urolog akan menggunakan alat panjang, seperti tabung dengan lensa mata, yang disebut ureteroscope, untuk menemukan krital pada penyakit batu ginjal. Alat ini dimasukkan ke dalam uretra dan melalui kandung kemih ke ureter.
Setelah batu ditemukan, urologi dapat mengangkat atau dapat memecahnya menjadi potongan-potongan kecil dengan energi laser.
Nephrolithotomy perkutan
Urolog menggunakan alat untuk melihat kawat-tipis, yang disebut nephroscope, untuk menemukan dan menghilangkan kristal batu pada penyakit batu ginjal.
Alat ini dimasukkan langsung ke dalam ginjal melalui luka kecil yang dibuat di punggung Anda. Untuk kasus penyakit batu ginjal yang lebih parah, gelombang kejut juga dapat digunakan untuk memecah batu menjadi potongan-potongan kecil.
Shock Wave Lithotripsy (SWL)
SWL merupakan salah satu obat batu ginjal tanpa operasi yang bisa Anda pilih. Metode ini digunakan untuk menghilangkan batu di ginjal atau di saluran kencing.
Di sini, akan digunakan gelombang kejut difokuskan pada batu di ginjal menggunakan sinar-X atau ultrasound. Penembakan berulang menggunakan gelombang kejut biasanya menyebabkan batu itu pecah menjadi potongan-potongan kecil
Pilihan pengobatan selain operasi batu ginjal
1. Coba banyak minum air
Dehidrasi merupakan salah satu faktor risiko utama yang bisa menjadi penyebab terbentuknya batu di ginjal. Dengan minum air yang cukup setiap hari, ini dapat menjadi obat batu ginjal tanpa operasi.
Upayakan untuk minum 12 gelas air per hari, lebih dari anjuran sehari-hari yang berkisar sekitar 8 gelas perhari. Lakukan ini setiap hari dalam beberapa waktu.
Setelah minum air sebagai obat batu ginjal, jangan lupa juga perhatikan warna urin anda. Urin yang normal seharusnya berwarna bening.
Jika urin Anda memiliki warna lain seperti kuning atau merah, tandanya ada yang salah dengan tubuh Anda. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan obat batu ginjal dan perawatan lebih lanjut.
2. Minum air lemon
Selain minum air putih, Anda bisa menambahkan lemon segar di dalam air yang Anda minum tiap hari. Lemonadalah buah mengandung sitrat, yang merupakan bahan kimia untuk mencegah pembentukan batu kalsium di dalam tubuh.
Sitrat juga bisa memecah batu-batu kecil, memungkinkan mereka untuk melewati ginjal dengan lebih mudah. Air lemon bisa menjadi obat batu ginjal alternatif bagi Anda.
3. Cuka apel
Cuka apel adalah minuman obat batu ginjal yang mengandung asam sitrat. Sama dengan lemon, bahwa asam sitrat pada cuka apel dapat membantu melarutkan batu ginjal.
Obat batu ginjal ini dapat meningkatkan asam pada lambung untuk mencegah pembentukan batu baru. Selain membantu zat keluar lewat ginjal lebih mudah, cuka sari apel juga bisa meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh adanya batu dalam saluran kencing.
Sebaiknya jangan mengonsumsi lebih dari satu gelas 8 ons air campur cuka apel setiap hari, apalagi jika Anda menggunakannya sebagai minuman obat batu ginjal.
Jika tertelan dalam jumlah yang lebih besar, cuka sari apel dapat menyebabkan kadar kalium dan osteoporosis rendah. Penderita diabetes harus berhati-hati saat meminum campuran ini. Pantau kadar gula darah Anda dengan hati-hati sepanjang hari.
Hindari juha meminum campuran air dan cuka apel jika Anda mengonsumsi beberapa obat berikut:
- Insulin
- digoxin (Digox)
- Diuretik, seperti spironolakton (Aldactone)
Apa tes yang paling umum untuk mendeteksi gejala batu ginjal?
Dokter akan melihat riwayat medis, melakukan pengecekan fisik, dan tes urin. Pengecekan dengan x-ray atau ultrasound terhadap perut Anda bisa dilakukan jika dibutuhkan. Tes ini dapat mengungkap sebagian besar jenis batu (kalsium, cystine, dan batu struvite).
Namun x-ray tidak bisa menunjukkan batu asam urat dan juga akan melewatkan batu-batu yang lebih kecil. Computed Tomography (CT) di saluran kemih adalah tes terbaik untuk mendiagnosa batu dan mendeteksi penyakit lain yang bisa menyebabkan gejala yang serupa dengan batu pada ginjal.
Sangat jarang terjadi, namun jika diagnosisnya belum jelas, akan dilakukan studi x-ray spesial (intravenous pyelogram, atau IVP). Dalam studi ini, zat pewarna akan dipakai untuk mewarnai kantong kemih dan membantu pencarian batu.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan di rumah yang membantu mengatasi batu yang terdapat pada ginjal?
Gaya hidup dan pengobatan di rumah berikut ini dapat membantu Anda mengatasi batu di ginjal:
- Minum semua obat yang diberikan
- Ikutin saran dokter tentang pola makan
- Banyak minum cairan, paling tidak 2-3 liter perhari
- Hubungi dokter Anda jika kondisi memburuk.
Jika Anda memiliki pertanyaan lain, harap konsultasi dengan dokter Anda untuk lebih memahami solusi terbaik untuk Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Pencegahan
Mencegah penyakit batu ginjal
1. Minum air yang banyak
Minum air setidaknya 8 gelas per hari. Perbanyak asupan air putih Anda jika aktivitas fisik Anda tergolong padat dan sering berkeringat. Rajin minum air dapat menurunkan risiko pembentukan batu di ginjal.
Namun, batasi minuman yang mengandung kalori atau pemanis. Kurangi alkohol, kafein, teh, dan minuman bersoda. Penelitian menunjukkan bahwa setidaknya konsumsi 1 gelas minuman bersoda setiap hari dapat meningkatkan risiko sakit batu di ginjal sebanyak 23 persen.
2. Batasi makan makanan asin
Kebanyakan makan makanan asin dari garam atau natrium, dapat memicu penyakit batu ginjal karena meningkatkan jumlah kalsium dalam urin.
Batasi asupan garam maksimal dalam sehari setara dengan 1 sendok teh garam dapur (5 gram garam). Biasakan untuk membaca dan menghitung kandungan gizi dalam makanan kemasan yang banyak mengandung natrium
3. Jaga berat badan tetap ideal
Obesitas sering dikaitkan terhadap risiko batu di ginjal atau sakit kencing batu. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan jumlah kalsium dalam urin sehingga berisiko lebih besar adanya batu di ginjal.
Pada pH urin cenderung lebih asam pada orang yang memiliki berat badan lebih sehingga juga meningkatkan risiko terjadinya pembentukan batu ginjal.
4. Batasi makan asupan hewani dan yang mengandung purin
Daging dan sumber protein hewani yang biasa Anda makan seperti telur, jeroan dan produk susu mengandung purin. Purin adalah zat yang sering menyebabkan kondisi asam urat.
Selain itu, asam urat merupakan salah satu bahan yang akan membentuk batu pada ginjal Anda.Oleh karena itu, batasi asupan makanan hewani dan makanan mengandung purin lainnya.
Sumber: https://hellosehat.com/penyakit/batu-ginjal-kencing-batu/
Komentar
Posting Komentar